Infokota.online
Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah terbukti memberi dampak positif terhadap sektor peternakan nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sektor ini tumbuh pesat sebesar 6,51 persen pada triwulan terbaru, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menjelaskan lonjakan tersebut utamanya dipicu oleh meningkatnya permintaan terhadap produk unggas, seperti telur dan ayam ras, sebagai bahan utama dalam pelaksanaan program MBG.
“Peternakan tumbuh 6,51 persen sejalan dengan peningkatan permintaan telur dan ayam ras untuk MBG,” ujar Edy dalam keterangan resmi BPS, Rabu (5/11/2025).
Selain berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, Edy menyebut program MBG juga berdampak terhadap dinamika harga di pasar. BPS mencatat bahwa meningkatnya konsumsi produk unggas menjadi salah satu faktor pendorong inflasi pada Oktober 2025, khususnya pada komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras.
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menambahkan bahwa permintaan tinggi akibat MBG tidak berdiri sendiri sebagai penyebab kenaikan harga. Ia menyoroti adanya peningkatan biaya produksi yang turut menekan harga di tingkat peternak.
“Selain karena program MBG, kenaikan harga juga dipicu meningkatnya biaya produksi, seperti Day Old Chick (DOC), livebird, dan jagung pakan,” ungkap Pudji.
Berdasarkan data BPS, inflasi telur ayam ras tercatat sebesar 4,34 persen, sementara inflasi daging ayam ras mencapai 1,13 persen pada Oktober 2025. Keduanya menjadi kontributor utama inflasi bulanan di kelompok bahan makanan.
“Andil inflasi tahunan telur ayam ras dan daging ayam ras masing-masing mencapai 0,09 persen dan 0,12 persen, sedangkan andil inflasi bulanan sebesar 0,04 persen dan 0,02 persen,” papar Pudji.
Pudji menegaskan bahwa pemerintah perlu menjaga keseimbangan antara peningkatan permintaan dengan stabilitas harga agar dampak positif program MBG terhadap peternak tidak diiringi gejolak di pasar pangan.
Program Makan Bergizi Gratis sendiri merupakan inisiatif pemerintah untuk memperbaiki gizi masyarakat, terutama bagi pelajar dan kelompok rentan, dengan penyediaan menu seimbang berbasis protein hewani. Peningkatan konsumsi telur dan ayam yang dihasilkan dari program ini diharapkan tidak hanya mendukung gizi masyarakat, tetapi juga memperkuat rantai ekonomi di sektor peternakan nasional.
(wil/sup)
