Infokota.online
Jakarta — Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mencatat capaian signifikan dalam upaya pemberantasan narkoba. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa hingga Oktober 2025, pihaknya telah mengidentifikasi 228 kampung narkoba yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air. Dari jumlah tersebut, sebanyak 118 kampung telah berhasil dipulihkan dan ditetapkan sebagai kampung bebas narkoba.
“Polri juga telah mengidentifikasi 228 kampung narkoba di seluruh Indonesia, dan 118 di antaranya berhasil ditransformasi menjadi kampung bebas dari narkoba,” ujar Kapolri dalam sambutannya pada acara pemusnahan barang bukti narkoba di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).
Acara pemusnahan tersebut juga dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, yang secara langsung menyaksikan proses pengujian dan pemusnahan barang bukti narkotika. Barang bukti yang dimusnahkan merupakan hasil sitaan kepolisian selama periode Oktober 2024 hingga Oktober 2025, dengan total nilai ekonomi yang fantastis, mencapai Rp29,37 triliun.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo didampingi Kapolri meninjau proses pengujian laboratorium terhadap narkoba sitaan. Petugas kepolisian menjelaskan secara rinci mekanisme pengujian keaslian barang bukti sebelum dimusnahkan, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas penegakan hukum.
Selain penegakan hukum, Polri juga menekankan pentingnya aspek rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkotika. Saat ini terdapat 615 lembaga rehabilitasi yang aktif di seluruh Indonesia.
“Dari jumlah tersebut, 393 merupakan lembaga rehabilitasi medis, sementara 222 lainnya adalah lembaga rehabilitasi sosial,” ungkap Jenderal Sigit.
Upaya ini menjadi bagian integral dari strategi nasional pemberantasan narkoba yang tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat di wilayah terdampak.
Program transformasi kampung narkoba menjadi kampung bebas narkoba dinilai berhasil meningkatkan kualitas hidup warga. Banyak di antara wilayah tersebut kini mengembangkan program ekonomi kreatif, pelatihan kerja, dan edukasi bahaya narkoba untuk mencegah munculnya kembali jaringan peredaran gelap.
Kapolri menegaskan bahwa Polri akan terus memperluas program ini sebagai bagian dari komitmen menjaga generasi muda dari ancaman narkoba.
“Kami tidak hanya ingin menindak pelaku, tapi juga memulihkan masyarakat agar dapat hidup sehat dan produktif,” tegas Sigit.
Polri berharap seluruh kampung narkoba yang tersisa dapat segera dipulihkan dan menjadi contoh nyata keberhasilan perang melawan narkoba di Indonesia.
(csw)
