Temanggung — Duta Petani Milenial (DPM) Koordinator Wilayah Jawa Tengah menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) pada Sabtu malam, 19 Juli 2025, bertempat di Agro Center Soropadan, Kabupaten Temanggung, mulai pukul 20.00 WIB. Kegiatan ini menjadi ajang koordinasi, evaluasi, serta diskusi strategis antarpetani milenial dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Ketua Umum DPM Pusat Indonesia, Rayndra Syahdan Mahmudin, S.ST., M.MA., dalam arahannya menyoroti problematika umum yang dihadapi DPM di seluruh Indonesia, yakni lemahnya komunikasi serta kurangnya koordinasi antara DPM daerah dengan dinas pertanian terkait. “Kami sedang berupaya memperbaiki hal ini dengan menyurati dinas-dinas dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota agar bisa menjadi pembina aktif DPM di wilayah masing-masing,” jelas Rayndra.
Ia juga menekankan bahwa Wakil Menteri Pertanian RI memberi perhatian khusus terhadap petani milenial, dengan menjadikan Jawa Tengah sebagai salah satu wilayah prioritas. “Hal ini untuk mendorong peningkatan kinerja DPM di Jateng agar lebih optimal,” tambahnya.
Namun, Koordinator Wilayah DPM Jawa Tengah, Safwan, menyampaikan bahwa DPM Jateng tidak lagi menjalankan program kerja sejak tahun 2023. “Banyak pengurus yang sudah fokus pada urusan masing-masing. Selain itu, ada hal lain yang tidak bisa saya sampaikan,” ujarnya.
Dari sisi daerah, delegasi DPM Kabupaten Pekalongan, Riski Vitrinova, menyampaikan pentingnya forum seperti ini digelar secara masif dan berkala. “Forum atau sarasehan ini bukan hanya ajang silaturahmi, tapi menjadi sarana monitoring, tukar informasi, serta pendataan hasil panen dari tiap wilayah,” ujarnya.
Pernyataan Riski diperkuat oleh Makmur Santoso, petani milenial asal Brebes. Ia menyampaikan bahwa data hasil panen sangat penting untuk menjalin kerja sama antardaerah. “Misalnya saat wilayah lain kekurangan pasokan, bisa saling bantu,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Rayndra menyatakan dukungan penuh terhadap pendataan yang lebih akurat dan terintegrasi. Ia juga mengapresiasi langkah-langkah DPM Kabupaten Pekalongan yang dinilainya sudah selangkah lebih maju. “Marketplace dan forum-forum diskusi di sana sudah berjalan baik. Ke depan, saya siap bersinergi dan berkolaborasi,” pungkasnya.
Musyawarah Wilayah ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan dan penguatan peran strategis petani milenial di Jawa Tengah melalui sinergi lintas wilayah dan lembaga.
