PEKALONGAN, – Kerusuhan yang pecah di Kota Pekalongan pada Sabtu (30/8) siang berujung pada kebakaran besar yang melahap kompleks perkantoran Pemerintah Kota (Pemkot). Api yang semula membakar Gedung DPRD, merembet hingga kantor wali kota, Sekretariat Daerah (Setda), Sekretariat DPRD, dan Inspektorat.
Kepala Seksi Pemadaman dan Keselamatan Damkar Kota Pekalongan, Didik, menyebut seluruh bangunan pemerintahan tersebut habis terbakar. “Total ya, seluruh area Pemkot, Setda, Sekwan, Inspektorat, habis 100 persen. Kerugiannya besar sekali, tapi untuk angka pasti belum bisa diputuskan,” katanya, Minggu (31/8).
Didik menjelaskan, sejak Sabtu petang pihaknya bersama TNI, Polri, BPBD, Redkar, serta relawan hanya bisa melakukan pendinginan karena kondisi bangunan sudah hangus. Akses menuju lokasi sempat tertutup sehingga petugas baru dapat bergerak setelah situasi memungkinkan.
“Lokasi sudah terbakar semua. Saat kejadian kami tidak bisa masuk karena aksesnya tidak memungkinkan. Jadi yang bisa kami lakukan hanya pendinginan area-area yang terbakar,” terangnya.

Selain kerugian material, kebakaran juga memusnahkan dokumen-dokumen penting pemerintahan. Didik menekankan, musibah ini tidak hanya soal gedung, melainkan juga aset negara yang dibangun dari uang rakyat. “Harapannya semua pihak bisa menahan diri agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” ujarnya.
Dari pantauan, seluruh bangunan Setda yang terdiri atas delapan bagian rata dengan tanah. Proses pendinginan diperkirakan masih berlangsung dua hingga tiga hari ke depan karena masih terdapat titik api dan asap tebal.
Damkar juga mengimbau warga agar tidak mendekati lokasi kebakaran. “Kalau bisa masyarakat jangan mendekat. Ini sangat berbahaya. Kami pun saat pendinginan ekstra hati-hati,” pungkas Didik.

