Infokota.online
Pekalongan — Pemerintah Kabupaten Pekalongan menargetkan penyusunan final draft Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 selesai pada akhir pekan ini. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, Yulian Akbar, usai mengikuti rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD setempat pada Senin (24/11/2025).
Menurut Yulian, pembahasan APBD memasuki tahap finalisasi bersama Banggar DPRD. Seluruh perhitungan pendapatan, belanja, hingga penentuan program prioritas kini sedang diformulasikan agar sesuai kebutuhan daerah dan kondisi fiskal yang berlaku.
“Hari ini kita masih dalam tahap pembahasan finalisasi APBD 2026 bersama Banggar DPRD. Prosesnya sudah mendekati akhir. Insyaallah minggu ini bisa selesai,” ujarnya kepada wartawan.
Yulian menerangkan, penyusunan APBD 2026 dilakukan dengan prinsip rasionalitas, mengikuti pola di berbagai daerah yang harus menyesuaikan anggaran akibat penurunan Transfers Keuangan Daerah (TKD). Kabupaten Pekalongan mengalami penurunan TKD sekitar Rp30 miliar, sehingga sejumlah target Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga diperkirakan tidak akan tercapai.
“Kita harus realistis dalam menghitung pendapatan. Rasionalisasi dilakukan tanpa memberatkan masyarakat, baik dari sisi pajak, retribusi, maupun sumber PAD lainnya,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa pemerintah tidak ingin membuat kebijakan yang berpotensi membebani warga, sekaligus tetap menjaga kinerja pendapatan daerah agar tidak mengganggu pembiayaan program prioritas.
Meski transfer pusat turun, Pemkab Pekalongan tetap menyiapkan porsi belanja publik dan belanja modal yang lebih besar. Langkah ini dilakukan agar manfaat APBD dapat dirasakan langsung oleh masyarakat di berbagai sektor.
Sebagai kompensasi, pemerintah daerah akan mengefisienkan belanja barang dan jasa, termasuk beban operasional birokrasi (bureaucracy cost), sehingga pos anggaran lebih banyak mengalir ke kebutuhan pembangunan.
“Belanja publik dan belanja modal tetap menjadi fokus. Efisiensi akan dilakukan di belanja barang dan jasa agar anggaran bisa lebih maksimal untuk pelayanan masyarakat,” kata Yulian.
Dalam struktur belanja, Pemkab Pekalongan menempatkan sejumlah proyek penting sebagai prioritas utama. Pembangunan Rumah Sakit Kraton ditargetkan dapat diselesaikan, sementara pembangunan kembali gedung DPRD juga akan mulai direalisasikan pada 2026.
Kedua proyek tersebut masuk dalam tiga sektor prioritas pembangunan yang menjadi fokus Bupati Pekalongan, yaitu pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
“Saat ini kami sedang menghitung seluruh komponen prioritas, baik pendapatan maupun belanja. Termasuk ketercapaian PAD, kinerja BLUD, serta berbagai indikator yang menjadi dasar penyusunan APBD 2026,” tambah Yulian.
Pemkab Pekalongan memastikan bahwa seluruh proses finalisasi akan dirampungkan sesuai jadwal agar pembahasan lanjutan dapat segera dilakukan sesuai tahapan mekanisme anggaran.
(war)
